JN NEWS, FLOTIM – Di tengah gonjang-ganjing isu jual beli partai yang mencuat menjelang Pilkada Flores Timur, muncul sosok Antonius Hubertus Gege Hadjon, mantan Bupati Flores Timur, yang menyuarakan nilai-nilai integritas dalam politik.
Dalam sebuah unggahan di fanpage Facebook pribadinya, Anton Hadjon dengan tegas menyatakan bahwa dalam Pilkada Flores Timur 2017, ia dan pasangannya, Agustinus Payong Boli, berhasil maju tanpa adanya transaksi politik dengan partai-partai yang mendukung mereka.
“Dalam Pilkada di Flores Timur 2017 yang lalu kami (saya dan Pa Agus) diusung oleh 3 partai politik yakni PDIP, Gerindra, dan PAN. Partai-partai ini mendukung kami tanpa meminta sepersen pun untuk urusan jual beli partai,” tulis Anton Hadjon.
Baca juga https://jejaknegeri.news/nasional/ahok-nyatakan-siap-kembali-pimpin-jakarta/
Ia kemudian menceritakan bagaimana Pius Lustrilanang, sosok yang dikenal sebagai Panglima Lapangan Gerindra, menjadi mediator yang menjodohkan dirinya dengan Agustinus Payong Boli, kader Gerindra, sebagai pasangan calon.
Cerita yang sama juga terulang dengan PAN, di mana Anton dipertemukan dengan Ahmad Yohan, Ketua Umum Barisan Muda PAN, melalui Rofin Kabelen, yang saat ini menjadi calon wakil Bupati Flores Timur (paket STORI). Anton mengungkapkan betapa kedua tokoh ini memainkan peran penting dalam memastikan dukungan DPP partai masing-masing untuk mereka dalam Pilkada 2017. Pengalaman ini dianggapnya sebagai sebuah pelajaran berharga yang tulus, terutama di tengah kuatnya isu jual beli kursi partai yang belakangan ini mencuat.
Dalam narasinya, Anton Hadjon menekankan pentingnya menjaga kesucian dalam perjuangan politik. “Merawat kesucian jalan perjuangan untuk menggelekat adalah setengah jalan kemenangan,” ungkapnya, menegaskan bahwa integritas adalah landasan utama dalam mencapai kemenangan yang sejati.
Tulisan di fanpage tersebut juga disertai foto dirinya bersama Ketua DPC Partai Gerindra Flores Timur, Matias Werong Enai, dengan caption yang mengisyaratkan bahwa mereka tengah mempersiapkan diri untuk kemungkinan dukungan dari Gerindra dan PDIP dalam Pilkada 2024. Dari sini, terlihat jelas bahwa Anton dan Matias sedang membangun komunikasi politik yang intens, meski dari luar tampaknya mereka bersikap tenang dan tidak menunjukkan manuver yang mencolok.
https://jejaknegeri.news/nasional/anggaran-pilkada-serentak-2024-melejit-hingga-rp-41-triliun/
Anton Hadjon bukanlah sosok yang asing dalam kancah politik Flores Timur. Ia telah menjelajahi berbagai partai politik, termasuk PDIP sebagai rumah politiknya, serta mendaftarkan diri ke partai-partai lain seperti Gerindra, Golkar, Perindo, dan Demokrat. Pengalaman politiknya yang panjang terlihat dari keberhasilannya meraih 32.947 suara atau 27,10% dari total suara sah dalam Pilkada Flores Timur 2017, mengalahkan lima pasangan calon lainnya.
Pertemuan Anton Hadjon dengan Matias Enai, baik di kampung halaman Matias di Solor maupun dalam kunjungan mereka ke Jakarta, mengisyaratkan bahwa mereka tengah menyusun strategi politik yang matang. Meskipun terlihat tenang di permukaan, namun di balik itu, ada permainan strategi yang cermat dan perhitungan politik yang serius.
Di tengah isu jual beli partai yang kian meresahkan, Anton Hadjon mencoba untuk mengingatkan publik akan pentingnya menjaga integritas dalam politik. Baginya, merawat kesucian dalam perjuangan politik bukan hanya sebuah slogan, tetapi merupakan setengah dari kemenangan itu sendiri. Ini adalah pesan yang kuat di tengah hiruk-pikuk politik menuju Pilkada 2024, yang semakin hari semakin memanas.
*Marten Kilibatu