JN NEWS, FLOTIM – Film pendek berjudul “Petuah Petualang” menandai langkah besar dalam dunia kreatif siswa SMPN 1 Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Karya ini disutradarai oleh Tisa Weking, seorang siswa kelas VIIIB, dan merupakan hasil kolaborasi antara Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema dengan Simpul Inspirasi Kreasi Nusantara (SINKRON).
Film ini menampilkan talenta-talenta muda berbakat, di antaranya Putri Mura (VIIIA), Tisa Weking (VIIIB), Selia Badin (VIIIA), Kevin Sukun (VIIB), dan Petrik Ruron (VIIB) sebagai pemeran utama. Tak ketinggalan juga deretan pemeran tambahan seperti Konsita Leto(VlllA), Sena lebuan(VllB), Charisa Tukan(VlllB) Marlin Ruron(VllB) Natalia badin (VllB), Epot weking (VlllA), Laura Klore (VllA), Yudit Dias (VlllB), Delima Tukan (VllA), Rikerti Weking (VlllB), Echa Hurit (VlllB), Angun ruron (VllB), Yulia Piran (VllA), Lolin Ruron (VllB), Amel Pati (VIIIA), Rion Woda (VIIIA)
Kepala SMPN 1 Lewolema, Wilbrodus K. Wungbelen, serta Agnetis Da Noa, Pimpinan Harian SINKRON, bertindak sebagai penanggung jawab film ini. Tim Digital Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema berperan sebagai kameramen, sementara proses editing dilakukan oleh Amber Kebelen, guru SMPN Panca Marga, Pulau Adonara.
Maksimus Masan Kian, pembimbing Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema, menyatakan bahwa “Petuah Petualang” merupakan karya yang sederhana namun penuh keberanian.
“Ini adalah terobosan berani dari anak-anak Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema. Meski kualitasnya masih jauh dari standar umum, kesempatan bagi anak-anak untuk berekspresi sudah sedikitnya terpenuhi,” ungkapnya. Dia juga mengharapkan dukungan, kritik, dan saran untuk karya selanjutnya.
Baca juga: https://jejaknegeri.news/opini/tentang-pabrik-fraud-di-trunojoyo/
Menurut Kepala SMPN 1 Lewolema, Wilbrodus K. Wungbelen, ada banyak cara bagi sekolah untuk menarik siswa baru, dan SMPN 1 Lewolema memilih untuk menampilkan karya anak-anak sebagai wujud nyata pembinaan bakat dan minat.
“Bapa, Mama, Om Tanta, Saudara/Saudari, Sobat kenalan dimana saja berada, jika ada anak yang baru saja menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) bisa menentukan pilihan melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Lewolema sebagai rumah belajar yang nyaman dan merdeka,” ujar Wilbrodus.
“Sekolah yang berlokasi di Dusun Welo, Desa Painapang, Kecamatan Lewolema ini, akan memetakan secara baik potensi anak dan membimbing untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka,” sambungnya.
Sementara Tisa Weking, sutradara muda yang berbakat, mengungkapkan rasa bangganya. “Ini merupakan pengalaman pertama, menjawab tantangan dari pembimbing kami Pak Maksimus Masan Kian. Saya juga tidak menyangka bisa merampungkan karya kami ini. Saya sangat senang dan bangga. Setelah karya ini, Pa Maksi memberikan lagi satu tantangan kepada saya yakni menyusun naskah dalam bahasa daerah (Lewolema, Ile Mandiri). Karya berikut diperankan menggunakan Bahasa Lamaholot,” ungkap Tisa. (*Red)