JN NEWS, SIKKA – Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur, Sulastri HI Rasyid, S.Pi, M.Si, menyerukan kepada warga yang saat ini mengungsi di Desa Hikong dan Desa Kringa, Kabupaten Sikka, untuk segera pindah ke lokasi pengungsian terpusat yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Dalam pernyataannya, Sulastri menyampaikan kepeduliannya terhadap kondisi para pengungsi serta pemerintah setempat yang telah membantu.
“Saya mengajak kita semua untuk kembali ke rumah kita. Kalau kita menyusahkan berlama-lama ini kasihan, karena Pemda Sikka juga harus melayani 30 ribu orang yang terdampak,” ungkap Sulastri.
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemda Sikka dan warga setempat yang senantiasa membantu dan mendukung pengungsi dari Flores Timur.
Sulastri menjelaskan bahwa perpindahan ke lokasi pengungsian terpusat, yakni di Desa Ile Gerong dan Kobasoma, akan memudahkan pelayanan bagi para pengungsi.
“Pemerintah tetap hadir, masyarakat tak perlu merasa ditinggalkan,” tambahnya, memberikan jaminan bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi di tengah kondisi yang sulit ini.
Penjabat Bupati Flores Timur juga menegaskan bahwa koordinasi dengan dinas terkait serta aparat keamanan akan terus dilakukan demi memastikan proses evakuasi berjalan aman dan lancar bagi seluruh warga terdampak.
Langkah ini, menurut Sulastri, diharapkan dapat menjadi solusi terbaik untuk memaksimalkan pelayanan yang diberikan.
Kebijakan pemindahan ini juga disambut baik oleh sebagian pengungsi. Salah seorang pengungsi, Jeki Puka, menyatakan kesediaannya untuk pindah ke lokasi terpusat. Menurutnya, saat ini mereka menempati gedung sekolah, yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar bagi para siswa di sana.
“Ini memang gedung sekolah, dan kami sadar aktivitas sekolah terganggu dengan keberadaan kami di sini. Jadi, kalau ada tempat lain yang lebih aman dan tidak mengganggu, kami bersedia pindah,” ujar Jeki Puka.
Ia berharap, dengan berpindah ke tempat yang telah disediakan, proses pemulihan dapat berjalan lebih terkoordinasi, dan kegiatan belajar siswa pun dapat kembali normal tanpa gangguan. (*Alws)
Editor: Marten Kilibatu