JN NEWS, ALOR – Yuli Klakik perempuan asal Desa Moramam, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dia sering berbicara tentang keadilan.
Dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya, Yuli dikenal sebagai sosok yang ceria dan luwes, serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia adalah ibu rumah tangga berusia 57 tahun yang masih energik.
Ia bukan hanya dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang di keluarga, tetapi juga sebagai advokat keadilan di desanya.
“Keadilan itu harus ditegakkan, meskipun tidak semua orang akan setuju dengan kita,” tegasnya.
Baca berita: https://jejaknegeri.news/daerah/sidang-lanjutan-shasari-pub-lamis-mariani-tuntut-keadilan-di-pengadilan-maumere/
Dalam berbagai kesempatan, Yuli selalu getol berbicara mengenai keadilan sosial. Ia sering menjadi suara lantang di tengah masyarakat Desa Moramam, terutama ketika menyaksikan ketidakadilan, khususnya yang berkaitan dengan perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil. Baginya, keadilan sosial adalah prinsip yang tidak bisa ditawar.
Yuli juga tidak segan-segan menyampaikan kritiknya terhadap kebijakan pemerintah yang dianggapnya kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat.
“Pemerintah memang sudah melakukan banyak hal, tapi masih banyak yang perlu diperbaiki. Kita tidak boleh berhenti mengingatkan mereka,” katanya penuh semangat.
Baca berita: https://jejaknegeri.news/nasional/anggaran-pilkada-serentak-2024-melejit-hingga-rp-41-triliun/
Pandangan politiknya cukup realistis namun optimis. Ia mengakui bahwa Kabupaten Alor terus berbenah dan melihat adanya perubahan positif yang merupakan hasil kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Mengenai Penjabat Bupati Alor saat ini, Yuli merasa optimis. Ia melihat niat baik dan usaha keras pemerintah untuk memperbaiki kondisi di Alor.
“Saya melihat ada banyak kemajuan, dan saya berharap ini terus berlanjut. Penjabat Bupati Alor saat ini punya visi yang baik untuk Alor,” ujarnya.
Di balik pandangannya yang kritis, Yuli juga memiliki harapan besar untuk masa depan. “Saya ingin melihat Alor menjadi tempat yang lebih baik untuk generasi mendatang. Tempat di mana keadilan benar-benar dirasakan oleh semua orang. Saya akan terus berbicara dan berjuang untuk itu,” katanya penuh harap. (*Kilibatu)
