JN NEWS, FLOTIM – Panitia Lokal Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Herman Fernandez telah menyerahkan tambahan dokumen pendukung kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, untuk diproses lebih lanjut hingga ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial.
” Panitia Lokal sudah menyerahkan tambahan dokumen pendukung pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Herman Fernandez ke Pemda melalui Dinas Sosial Flores Timur,” ujar Sekretaris Panitia Lokal Pengusulan baru-baru ini.
Sebelumnya, Pemda Flores Timur melalui Penjabat Bupati, Sulastri H.I. Rasyid, telah resmi mengeluarkan surat usulan untuk menjadikan Herman Fernandez sebagai Pahlawan Nasional, yang kemudian diteruskan kepada Pemerintah Provinsi NTT. Kepala Dinas Sosial Flores Timur, Benediktus Bolibapa Herin, menyerahkan surat ini kepada Penjabat Gubernur NTT melalui Dinas Sosial Provinsi di Kupang pada Selasa (27/8/2024).
Dokumen Pendukung Lengkapi Proses Pengusulan
Katharina M. Riberu menjelaskan bahwa dokumen tambahan yang diserahkan kali ini mencakup Surat Keputusan (SK) Panitia Pengusulan, notulensi rapat panitia, serta beberapa dokumen lain yang diminta oleh Pemerintah Pusat pada Agustus 2024 lalu. Saat itu, Pemda telah menyerahkan dokumen awal pengusulan kepada pusat.
“Dalam pengusulan ini, ada dua tim panitia, yaitu panitia pusat di Jakarta dan panitia lokal di Larantuka. Kami di Panitia Lokal bertugas mengumpulkan seluruh dokumen pendukung untuk kemudian diserahkan ke Pemda melalui Dinas Sosial,” jelasnya.
Dokumen tambahan ini, menurut Riberu, akan diteruskan oleh Pemda Flores Timur ke Dinas Sosial Provinsi NTT sebelum akhirnya disampaikan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial.
Dukungan Masyarakat Flores Timur
Katharina Riberu turut mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat Kabupaten Flores Timur agar proses pengusulan ini berjalan lancar hingga Herman Fernandez bisa mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional.
Herman Fernandez, yang lahir pada 3 Juni 1925 di Ende, dikenal sebagai Tentara Pelajar yang gugur dalam perjuangannya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ayahnya, Markus Suban Fernandez, dan ibunya, Fransisca Theresia Pransa Carvalho, berasal dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur. (*OSK)
Editor: Marten Kilibatu