JN NEWS, FLOTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyiapkan tiga titik evakuasi bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi sejak Minggu (3/11/2024) tengah malam. Ketiga lokasi pengungsian yang disiapkan yakni Desa Bokang, Desa Lewolaga, dan Desa Konga, yang semuanya terletak di Kecamatan Titehena.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng, menyatakan bahwa pemerintah telah mengevakuasi penduduk dari Desa Klatanlo, Dulipali, dan Hokeng Jaya.
“Kami bersama TNI-Polri akan menguburkan jenazah korban dan segera membangun dapur umum serta menyediakan logistik bagi para pengungsi,” ujarnya kepada detikBali, Senin (4/11/2024).
Fredy mengungkapkan, total korban jiwa akibat letusan gunung ini mencapai 10 orang. Para korban tewas berasal dari dua desa, dengan sembilan orang dari Desa Klatanlo di Kecamatan Wulanggitang dan satu orang dari Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura.
Fredy mengimbau warga tetap waspada dan mengikuti arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). “Masyarakat mengungsi di wilayah radius aman 12 kilometer,” tambahnya.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki ini disertai aktivitas seismik tinggi yang telah terpantau sejak 1 November. Menurut data dari Badan Geologi, pada hari tersebut, terjadi 112 kali gempa vulkanik dalam (VA) dan 17 kali gempa vulkanik dangkal (VB).
“Ini menunjukkan indikasi adanya suplai magma yang signifikan di dalam tubuh Gunung Api Lewotobi Laki-laki,” jelas Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam siaran pers pada Senin (4/11/2024).
Selama periode 23-31 Oktober 2024, terdeteksi aktivitas seismik intens di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, termasuk 35 kali gempa letusan, 20 kali gempa hembusan, 75 kali gempa harmonik, dan beberapa jenis gempa lainnya. Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 31 Desember 2024, untuk memastikan kesiapsiagaan dan bantuan yang optimal bagi masyarakat terdampak.
Dengan ditetapkannya status tanggap darurat, pemerintah berharap seluruh pihak bekerja sama dalam menjaga keselamatan masyarakat dan meminimalkan dampak bencana ini. Warga diimbau untuk tetap mematuhi arahan evakuasi dan selalu waspada terhadap segala aktivitas vulkanik yang berpotensi membahayakan. (Alws99)
Editor: Marten Kilibatu