JN NEWS, FLOTIM – Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Flores Timur, Dr. Lukman Riberu dan Zakarias Paun, yang populer dengan sebutan Lazkar Ribu Ratu, menyatakan apresiasinya terhadap program “Selamatkan Kaum Muda” yang dicanangkan oleh Bupati-Wakil Bupati periode 2017-2023, Anton Hadjon dan Agus Payong Boli. Program ini dinilai berhasil membantu pemuda Flores Timur memulai usaha kecil, seperti bengkel sepeda motor dan usaha gunting rambut.
Namun, Lazkar Ribu Ratu memiliki pandangan berbeda mengenai pelaksanaan program tersebut. Pasangan ini berencana untuk melanjutkan program dengan pendekatan baru, mengubahnya menjadi skema dana bergulir alih-alih hibah, demi memperluas jangkauan penerima manfaat.
Pertanyaan Menukik dalam Debat Pilkada
Dalam debat perdana yang berlangsung pada Rabu malam (30/10/2024) di Gedung OMK Larantuka, Calon Wakil Bupati Zakarias Paun, dari Paslon nomor 1, mengajukan pertanyaan kepada Anton Hadjon dari paket Breun 2024. Ia menanyakan efektivitas program “Selamatkan Kaum Muda” dan jumlah pemuda yang sukses berkat program tersebut.
Menanggapi pertanyaan ini, Anton Hadjon menjelaskan bahwa program itu bertujuan memberdayakan pemuda Flores Timur melalui pendanaan usaha kecil. Program ini terbukti mendorong pemuda untuk mandiri secara ekonomi, meski dalam skala usaha mikro.
Zakarias menyambut jawaban Anton dengan positif, menyatakan apresiasi terhadap konsep program tersebut, namun menegaskan perbedaan pola kebijakan mereka. “Kami mengapresiasi program ini. Namun, polanya kami ubah, tidak lagi berupa hibah tetapi bergulir sehingga seluruh kaum muda Flotim bisa merasakan manfaat dana ini,” jelas Zakarias, yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta debat.
Dana Bergulir untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
Zakarias memberikan alasan utama perubahan dari hibah ke dana bergulir. “Karena keuangan kita sangat terbatas, kami memilih sistem bergulir agar lebih banyak pemuda Flotim bisa mengaksesnya,” tegas mantan pejabat eselon II di Lembata ini.
Menurutnya, sistem ini tidak hanya mendukung efisiensi anggaran tetapi juga menjamin keberlanjutan bagi penerima manfaat lainnya di masa depan.
Latar Belakang Birokrat di Antara Paslon Lain
Duet Lukman-Zakarias menjadi sorotan di tengah kontestasi politik Flores Timur karena keduanya adalah satu-satunya pasangan berlatar belakang birokrat. Lukman Riberu adalah mantan pejabat eselon II di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dan pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sintang. Sementara itu, Zakarias Paun, yang juga berlatar belakang birokrat, adalah mantan pejabat eselon II di Kabupaten Lembata, serta pernah mengabdi sebagai ASN di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar, Perindo, dan Gelora, serta mendapat dukungan dari relawan Lazkar yang tersebar hingga pelosok desa. Di setiap kampanye dialog terbatasnya, Lazkar Ribu Ratu memaparkan visi dan misi untuk Flores Timur yang maju, berdaya, sejahtera, dan bermartabat.
Reformasi Birokrasi dalam Program Kerja Lazkar Ribu Ratu
Dalam setiap kesempatan kampanye, Paslon ini menekankan visi “Flores Timur Maju Yang Berdaya, Sejahtera, dan Bermartabat.” Visi tersebut dipecah menjadi misi-misi yang kemudian dijabarkan dalam program kerja, salah satunya adalah reformasi birokrasi. Program ini menjadi salah satu unggulan Lazkar Ribu Ratu, yang bertekad membawa perubahan positif dalam tata kelola pemerintahan Flores Timur jika terpilih.
Dengan pendekatan kebijakan dana bergulir dan reformasi birokrasi, duet Lazkar Ribu Ratu menegaskan komitmen mereka untuk memperbaiki kesejahteraan kaum muda dan memperkuat efisiensi anggaran demi kemajuan Flores Timur yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*MRT97)
Editor: Marten Kilibatu