JN NEWS, FLOTIM – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, menegaskan pentingnya menjaga persatuan, persaudaraan, dan kesetiakawanan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di tengah upaya penyelesaian konflik yang terjadi antara warga Desa Ilepati dan Bugalima. Penegasan ini disampaikan dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang melibatkan aparat dan masyarakat untuk mencari solusi damai.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan kedua desa, AKBP I Nyoman Putra Sandita mengingatkan pentingnya membina generasi muda agar dapat tumbuh dengan nilai-nilai moral dan kebangsaan yang kuat.
“Anak-anak kita harus dididik dengan baik, agar mereka mampu meraih cita-cita, bahkan menjadi bagian dari aparat keamanan seperti polisi atau tentara jika memungkinkan. Ini penting untuk masa depan mereka, sekaligus sebagai teladan bagi generasi mendatang,” ungkapnya.
Kapolres berharap agar warga Desa Ilepati dan Bugalima dapat menyingkirkan perbedaan dan konflik yang terjadi selama ini. Menurutnya, kerukunan antarwarga adalah kunci untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Flores Timur.
Ia juga mengimbau agar masyarakat saling mendukung dan bekerja sama dalam membangun desa yang lebih baik, sehingga tidak ada lagi ketegangan yang berpotensi merusak hubungan kekeluargaan.
“Kerukunan itu sangat penting. Sebagai bagian dari keluarga besar Flores Timur, mari kita bersama-sama menjaga suasana damai. Kita harus saling menguatkan dan mendukung, bukan memupuk perbedaan yang dapat merusak persatuan,” tegas AKBP I Nyoman Putra Sandita di akhir pertemuan tersebut.
Rapat Forkopimda ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun komunikasi yang lebih baik antara kedua desa. Pemerintah daerah dan aparat keamanan akan terus melakukan pendampingan guna memastikan situasi tetap kondusif. Dengan adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan konflik serupa tidak akan terulang di masa depan, dan kehidupan sosial di Desa Ilepati dan Bugalima dapat kembali normal. (*Alws99)
Editor: Marten Kilibatu