JN NEWS, SIKKA – Warga Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi, masih melakukan evakuasi mandiri ke Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Meskipun pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menyediakan posko-posko pengungsian melalui BPBD Flores Timur, para warga yang mengungsi ini memilih untuk menetap di tempat lain karena alasan tertentu.
Pantauan jejaknegeri.news, terdapat lima kepala keluarga (KK) yang mengungsi di Nangahale, dengan rincian empat KK yang terdiri dari 14 jiwa menumpang di salah satu rumah warga di RT 02/RW 01 Dusun Utanwair, sementara satu KK lainnya dengan lima jiwa menetap di RT 029/RW 08 dusun yang sama.
Aleksander Jerang, salah satu warga terdampak, menjelaskan alasan mereka memilih evakuasi mandiri ketika ditemui di Dusun Utanwair pada Rabu, 13 November 2024.
“Sejak kejadian awal, kami mengungsi di posko di Hikong selama satu minggu. Namun, pada hari Minggu lalu, semua pengungsi di posko tersebut dievakuasi ke posko Konga dan posko Lainnya. Kami trauma untuk ke sana, sehingga kami memutuskan mencari tempat yang menurut kami lebih aman,” ujarnya.
Jerang menambahkan bahwa sebanyak 19 jiwa dari kelompoknya kini berpencar di dua rumah berbeda di Dusun Utanwair. “Kami berharap diberikan kebebasan untuk mencari tempat yang kami rasa aman terlebih dahulu,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jerang menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Sosial Nativitas dari Belanda yang telah memberikan bantuan sembako kepada mereka.
“Walaupun tidak banyak, bantuan ini sangat berarti untuk keberlangsungan hidup kami,” katanya.
Reporter: Albert Cakramento
Editor: Marten Kilibatu